Senin, 29 April 2013

1882 Onderneming Mabar

Sebuah pohon besar dipinggir jalan
Onderneming Mabar 1885

Oscar Eckels dan Werner Weber diberi tanah konsesi dengan kontrak 75 tahun seluas 2000 bidang pada tanggal 5 Maret 1882 dan 7 November 1882. Eckels membuka perkebunan di Mabar (Onderneming Mabar) sedangkan Weber membuka onderneming Pandahara Landskep Laboehan Deli. Pada catatan Kolonial 1881, Sultan Deli hanya menyerahkan konsesi tanah 2000 bidang ini kepada Eckels (Ond.Mabar) dan Pandahara hanya diberi kontrak 2 sampai 3 tahun saja karena berada disatu wilayah Mabar. 

Sementara hasil yang diperoleh lebih besar Onderneming Pandahara tercatat pada tahun itu lebih besar dari Mabar. Pandahara mendapat Fl.117,311 semetara Mabar mendapatkan Fl.47.000.


1872 Onderneming Rotterdam

Rumah di Onderneming Rotterdam 1885
Tak Banyak orang yang tahu sekarang ini dimana keberadaan Onderneming Rotterdam ini. Onderneming ini milik Deli Maatschappij. Onderneming ini mendapat tanah pertama sekali dalam kontrak konsesi tanggal 17 Agustus 1870 dan berakhir 17 Agustus 1945 didaerah Sialang Muda, Landskep XII kota dan Serbajaman sebanyak 500 bidang. Pada tanggal 10 Januari 1871, dikeluarkan lagi untuk daerah Sinlang Toenas sebanyak 800 bidang. Dan diberikan lagi konsesi tanggal 18 Mei 1876 dengan lahan 500 bidang.  Total bidang tanah Rotterdam sebanayk 2300 bidang tanah.

Pada catatan Kolonial 1873, pemilik perkebunan ini adalah Ritgen dan Sturzenegger, tetapi pada catatan 1880, pemilik perkebunan ini menjadi Ritgen & J.Cremer dan Cremer sendiri yang menjadi administratornya pada saat itu.

Onderneming ini berada di daerah Diski, pada waktu itu diketahui sebagai landskep Serbajaman, Afdeeling Deli. 

Di perkebunan inilah terdapat stasiun kereta api Diski. Onderneming Rotterdam berbatas dengan perkebunan Sungai Bras, Timbang Langkat, Paja Bakong dan Kloempang.

Pada tahun 1880, Onderneming ini sudah menghasilkan Fl.207.000 dari penghasilan tembakau dan pala. Jumlah Kuli kontrak pada masa itu berjumlah 300 orang dan 50 orang kuli lokal.
Pada tahun 1883, Rotterdam sudah menghasilan Fl. 387500 dengan jumlah kuli kontrak meningkat menjadi 538 orang dan 30 orang kuli lokal.


Sungai Bras mengalir di Onderneming Rotterdam 1878

Pada tahun 1889, lahan Rotterdam dibagi menjadi 2 Onderneming, yaitu Roterdam A dengan 1800 bidang dimiliki Ritgen dan cremer dengan Admisistratornya F.The Losen sedangkan Roterdam B dengan 1250 bidang diangkatlah B.V.Bulow sebagai administrator pada masa itu.

Pada Catatan 1891, Rotterdam A memiliki kuli kontrak Cina sebanyak 691 orang, Jawa 51 orang, Kling 54 orang dan Bawean 36 orang sedang kuli tidak tetap terdiri dari Batak 21 orang dan Bandjar 154 orang. Pada masa ini Administratornya digantikan oleh Ch.Von Bernstorff dengan hasil 730.212 (in Ams ponden) dari 412m2 lahan yang sudah digarap. Sedangkan Rotterdam B memiliki kuli kontrak tetap terdiri dari: Cina sebanyak 410 orang, Jawa 64, Klings 44, Bawean 25 orang sedangkan kuli tidak tetap terdiri dari: Batak 36 orang, Gayo 10 orang dan Banjar 75 orang.

Pada catatan tahun 1896, Kepemilikan perkebunan ini berubah menjadi sepenuhnya milik Deli Maatschappij dengan administrator Rotterdam A yaitu: B.H.A.von Bulow dengan luas 4037 bidang tanah konsesi dan Rotterdam B dengan 2637 bidang tanah yang dipimpin oleh administratornya G.Henning. Pada tahun ini tembakau yang dihasilkan Rotterdam A sebanyak 4037 pikol, sedangkan Rotterdam B sebanyak 2637 pikol.


TahunOndernemingOndernemerAdministrator
1871Rotterdam ARitgen & CremerRitgen & Cremer
1885Rotterdam ARitgen & CremerRitgen(1885)
1886Rotterdam ARitgen & CremerF. The Lossen (1886)
1891Rotterdam ARitgen & CremerCh.von Bernstorff(1891)
1896Rotterdam ADeli MaatschappijB.H.A.von Bulow(1896)
1889Rotterdam BRitgen & CremerB.H.A.von Bulow
1893Rotterdam BRitgen & CremerG.Henning(1893)
1896Rotterdam BDeli MaatschappijG.Henning(1893)

Pada tahun 1914, Perkebunan Rotterdam A dan B menjadi milik dari Medan Tabakmaatschappij. Kedua perkebunan ini memiliki luas konsesi sebesar 5182 hamparan dengan 828m2 lahan yang sudah digarap. Pda tahun ini perkebunan ini memiliki hasil produksi tembakaunya sebesar 7342 pikols. Jumlah kuli tetap yang terdata pada tahun itu sebanyak 2460 orang. 
Pada catatan tahun 1919, luas lahan berkurang hingga hanya 3200 hamparan dengan hasil hanya sebesar 4406 pikols dengan jumlah kuli tetapnya sebanyak 910 orang. 

Jumat, 26 April 2013

1890 Onderneming Namoe Oekoer (Namu Ukur)

Rumah Administrator Onderneming Namoe Oekoer 1885

Namoe Oekoer (Namu Ukur) adalah sebuah daerah yang berada di Afdeeling Langkat. Deli Maatschappij membuka onderneming ini di tahun 1890. Onderneming ini tidak memiliki jalur kereta api. Semua hasil perkebunan di bawa dengan kapal melalui 2 buah sungai yang menghimpitnya,yaitu: Sungai Bingei dan sungai Begoemit yang memisahkan onderneming ini dengan onderneming Lau Boentoe ke Binjai.

Sungai Bingei yang mengalir di Onderneming Namoe Oekeor 1905

Menurut catatan Kolonial 1909, Onderneming ini mendapat lahan konsesi sebesar 8500 bagian. 425m2 dari 6000m2 telah digarap pada tahun ini. Jumalh Kuli kontrak sebanyak 1155 orang dan 70 orang kuli tetap. Hasil yang didapay pada tahun ini sebanyak 4700 pikol.

Air terjun Sungai Bekoelap
di hutan bagian selatan dari Ond.Namu Ukur 1885
Pada catatan kolonial tahun 1919, onderneming ini dibagi 2 menjadi onderneming Namoe Oekoer dan onderneming Lambik (Lambiki)

Terdapat 2 air terjun di onderneming ini. yaitu: Sungai Bertoe (Lau Bertu) yang bermuara ke Sungai Bingei dan sungai Bekoelap yang bermuara sampai ke Onderneming Wampoe.
Peta Onderneming Namoe Oekoer
Tembakau yang baru ditanam di Lahan Perkebunan Namoe Oekoer 1885

Kamis, 25 April 2013

1869 Onderneming Polonia

Rumah Michalsky di pinggiran Sungai Deli 1870

Ludwig Michalskie
Nama Polonia berasal dari nama negara asal para pembangunnya, Polandia (Polonia merupakan nama "Polandia" dalam Bahasa Latin). Sebelum menjadi bandar udara tahun 1928, kawasan tersebut merupakan lahan perkebunan milik orang Polandia bernama Ludwig Michalskie.

Ludwig Michalskie lahir tanggal 25 Agustus 1836 di Krakow. Dia adalah seorang pengusaha Polandia-Swiss. Ia terlibat dalam Pemberontakan Januari. Dia merubah namanya menjadi Louis Michalski untuk menyamarkan identitasnya sebagai seorang perwira dalam tentara pemberontak. Disini ia dilatih sebagai seorang insinyur. Setelah kekalahan pemberontakan pada bulan Agustus 1864, ia melarikan diri ke Swiss dan menetap di Zurich. 

Atas dukungan Gottfried Keller, sekretaris kemanusiaan "Komite Sentral Swiss untuk Polandia (Schweizerischen Zentralkomitees für Polen)", Michalsky dapat melanjutkan kuliahnya di Polytechnikum (sekarang ETH Zurich) dan selesai dengan gelar sarjana teknik pada tahun 1868. 

Tak lama setelah mendapatkan kenegaraan naturalisasi dari Gemeinde Stallikon. Pada bulan Oktober 1868 dia dengan istrinya Anna Breker melakukan perjalanan ke Sumatera. Sultan Deli menugaskan dia untuk membangun (Gardekorps nach europäischem Vorbild) Korps Pengawal model Eropa. Atas jasanya inilah, Michalski menerima sebidang besar tanah dari Sultan Deli.

Rumah administrator Onderneming Polonia 1885

Menurut catatan Kolonial 1873, Dia menerima kontrak konsesi lahan seluas 2000 bidang pada tanggal 14 Desember 1869 dengan masa kontrak 75 tahun di Lanskep Kampung Baroe dan lama - Soeka Piring. Dia membangun onderneming Polonia. Tapi sayang, istrinya nya meninggal pada tahun tersebut karena tidak tahan dengan iklim tropis yang panas dan lembab. Tak berapa lama, ia menikah lagi dengan temannya Anna Hottinger, dengan ini ia memiliki empat orang anak. 

Pada tahun 1875 Michalski kembali ke Swiss. Pada tahun 1879, Dengan hasil menjual perkebunan Polonia kepada Deli Maatschappij, dia membeli sebuah Kastil Hilfikon seharga 70.000 franc. Dia dan keluarganya tinggal disana hingga sebuah penyakit paru-paru serius memaksanya di tahun terakhir untuk sering menginap spa hingga tanggal 26 Juni 1888 dia meninggal dunia.

Houtvester C.H. Japing bersama istrinya
berkunjung ke Onderneming Polonia sekitar Oktober 1922
Pada tahun 1883, perkebunan ini ditutup dan dibuka kembali pada tahun 1887. Pada tahun ini perkebunan ini menjadi milik Langkat Association Maskapai dengan administratornya  A.V.Ch. Bruijn. Pada tahun 1892, Deli Maatschappij mengambil perkebunan ini. Pada tahun 1896 menurut catatan kolonial, Deli Mij mendapat 1100 bahu dengan 281m2 dari 6000m2 lahan yang telah digarap. Pada tahun ini jumlah kuli kontrak terdiri dari: Cina sebanyak 386 orang, Jawa 95 orang, Kling 7 orang dan 22 orang. hasil yang diperoleh pada tahun itu sebanyak 1815 pikol.

Menurut catatan kolonial 1909, jumlah kuli kontrak yang terdata pada tahun itu sebanyak 1097 orang dan kuli tetap sebanyak 117 orang. Hasil yang diperoleh pada tahun itu sebanyak 3750 pikol. Ditahun 1919 makin berkurang menjadi hanya 1000 bidang. Dengan 814 orang kuli kontrak dan 60 orang kuli tetap. 

Rumah Komandan di Kamp Militer Ond.Polonia 1888
Pada tahun 1911, Onderneming Polonia ini masuk dalam Afdeling Deli & Serdang.

1890 Onderneming Kala Hoen Pinang

Rumah Administrator Onderneming Kala Hoen Pinang 1900
Interor kantor van der Heer Rietbergh selaku Kepala
Administrator Ond.Kala Hoen Pinang 1895
Setelah Onderneming Padang Boelan, Amsterdam Deli Company membuka lahan perkebunannya di Landskep Arnhemia (Pancur Batu) afdeeling Deli. Perkebunan ini bernama Kala-Hoen Pinang, ada juga yang menyebutnya Kela Hoen Penang. 

Menurut catatan kolonial 1909, Onderneming ini mendapat tanah konsesi seluas 2043 bidang. Kala-Hoen berbatas langsung dengan perkebunan Arnhemia, Tuntungan, Kuta Limbaroe dan Gambir. 

Terdapat 2 buah sungai yang bertemu dihulu pangkal batas perkebunan ini, yaitu: Sungai Deli (Belawan) dikanan onderneming ini dan Lau Timbangan dikirinya.

Seorang Planter berpose di lahan perkebunan tembakau yang luas 1900
Pada tahun 1909 ini telah digarap tanah seluas 446m2 dari 5700m2. Jumlah kuli kontraknya sebanyak 1114 orang. Hasil yang diperoleh pada tahun itu sebanyak 3670 pikol tembakau.

Kuli Jawa dan Cina di Kala Hoen Pinang 1893
Berikut nama nama planter yang pernah menjabat sebagai Administrator di perkebunan Kala Hoen Penang: J.W.F. Cramerus, N.Wijgchel(1886), A.W.J.Wolff(1888), N.C.L.Holtius(1892), D.Stronck(1893), H.M.Pantekoek(1896).


Rabu, 24 April 2013

1890 Onderneming Sampali

Gudang Pengepakan Tembakau di Onderneming Sampali 1905

Peta Onderneming Sempali
Onderneming Sampali  (Sempali) adalah perkebunan milik Deli Maatschappij yang berada bersebelahan dengan Onderneming Medan Estate. Sampali ini termasuk dalam Landskep Laboean Deli, Onderafdeeling Deli. Walaupun sekarang Sampali masuk kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Kalau kita lihat dari peta onderneming Sumatra van Oostkust ini, bahwa perkebunan Sempali, berbatas dengan Onderneming Saentis, Bandar Khalipah, Medan Estate dan Brayan/Mabar.

Onderneming Sampali ini mendapat konsesi Sultan Deli, no. 1 termasuk onderneming Medan dan Mareindal. Kontrak ini dikeluarkan pada tanggal 1 Juni 1870 dengan masa kontrak 99 tahun, sehingga berakhir pada tanggal 17 November 1969 atau 17 Desember 1956. Namun terjadi perubahan pada kontrak no.57 dalam catatan Kolonial verslag 1891, kontrak baru disetujui pada tahun 1890 sehingga masa kontrak berakhir pada tanggal 12 Agustus 1915.

Awalnya Sampali mendapat 13500 bidang (in Bouws) dengan lahan yang dikontrak hanya 500m2. Pada tahun 1891 yang sudah ditanam seluas 151m2. Jumlah kuli kontrak pada masa itu terdiri dari Cina 284 orang, Jawa 229 orang dan Kling 40 orang dan Bawean 25 orang. Sedangkan Kuli tetap yang bekerja secara shift terdiri dari Batak 35 orang dan Melayu 20 orang.

Pada tahun 1905, Perkebunan Sempali dibagi 2, Sempali I dengan 13500 bidang tanah dan sempali II dengan 300 bidang tanah.

Menurut catatan Kolonial verslag 1909, Sampali mendapat lahan sebesar 13800 bidang dan lahan yang sudah tergarap seluas 410m2 dari 6000m2. 

Pada tahun tersebut tercatat, jumlah kuli kontrak Sampali sebanyak 1062 orang dengan 125 orang kuli tetap. Hasil yang diperoleh pada tahun itu sebanyak 4400 pikol.

Pada catatan kolonial tahun 1911, Onderneming Sampali dibagi menjadi 2 yaitu: Onderneming Sampali I dan II. Jumlah kuli kontrak berkurang menjadi 810 orang dan 60 orang kuli tetap dengan hasil 4610 pikol tembakau. 

Jalan Spur dan fermentasi gedung Di Onderneming Sampali 1905
Van Rijn van Alkemade
van Rijn van Alkemade sebelum menjadi administrator ditahun 1888 pernah menjabat sebagai Controlir Laboean Deli dan pernah menjabat sebagai Sekretaris residen Sumatra Oostkust ditahun 1893.

Para Administrator Sampali
TahunOndernemerAdministrator
1890Deli MaatschappijR.T.G.Schadt,
1892D.F.Poel
1893R.T.G.Schadt
1896M.van Rijn van Alkemade

Selasa, 23 April 2013

1869 Onderneming Padang Boelan

Rumah Hoofdadministateur
Onderneming Padang Boelan 1897

Onderneming Padang Boelan
Pada tanggal 18 Agustus 1869, Maskapai cultur tabaks Amsterdam Deli Company mendapat konsesi membangun lahan perkebunan di Deli. Sebuah lahan dengan luas 2000 bahu didaerah Padang Boelan yang termasuk dalam landskep XII Kotta, Afdeling Deli. Tembakau dan Kopi adalah budidaya awal perkebunan ini.

Onderneming Padang Bulan ini berbatas dengan onderneming Polonia, Gedong Djohore, Bekalla dan Charlotenberg dan Onderneming Belawan. Dikanan kiri perkebunan ini terdapat dua buah sungai yang mengalir yaitu: Sungai Selayang dan Sungai Babura.

Pusat masyarakat Perkebunan ini adalah di Arnhemia (Pancur Batu sekarang)

Pada tahun 1905, Perkebunan Padang Boelan dibagi menjadi 2, yang pertama 2000 bidang dan Padang Boelan II dengan luas 500 bidang tanah konsesi.

Menurut catatan kolonial tahun 1909, Onderneming Padang Boelan ini mendapat luas tanah konsesi sebesar 3691 bidang. Lahan yang sudah tergarap sekitar 508m2 dari 6200m2. Jumlah kuli kontrak pada tahun itu sebanyak 1384 : Cina :442 orang, Jawa 153 orang, Kling sebanyak 46 orang , sedangkan kuli Lokal suku Jawa sebanyak 125 orang. Hasil yang diperoleh pada tahun itu sebanyak 3751 pikol tembakau.


Para Planter Onderneming Padang Boelan 1925

Sungai Babura membelah Onderneming Padang Boelan
dan Gedong Djohore
Pada sekitar akhir 1890, dibangunlah Rumah sakit untuk orang Eropa dan kuli di onderneming Padang Boelan.

Lingkungan Rumah Sakit Kuli Padang Boelan 1900
Rumah Sakit kuli Onderneming Padang Boelan 1900
Kamar Operasi di Rumah Sakit Padang Boelan
Rumah Sakit Khusus Orang Eropa di Ond.Padang Boelan

Para Ondernemer & Administrator Padang Boelan

TahunOndernemerAdministrator
1869Amsterdam Deli CompanyH.Meijer
1885Amsterdam Deli CompanyJ.M.Hondius
1886Amsterdam Deli CompanyH.E.O. Richelmann
1888Amsterdam Deli CompanyA.U.von Mechel
1892Amsterdam Deli CompanyD.J.Stronck
1893Amsterdam Deli CompanyW.Wolf
1896Amsterdam Deli CompanyP.M.A van der steenstraten

Senin, 22 April 2013

1884 Onderneming Soengai Krio

Rumah Administrator Soengai Krio 1903

1884 Arendsburg membuka kembali perkebunan di Soengai Krio. Perkebunan ini berada di landskep Sungai Krio, Afdeeling Deli. Menurut BWSS II panjang sungai Krio adalah 16,86 Km bermuara ke sungai Belawan sebagai induk sungai.

Menurut catatan kolonial tahun 1909, Onderneming Krio mendapat konsesi tanah sebanyak 1136 bidang. 344m2 dari 6698m2 lahan yang sudah digarap. 

Para Planter dan Familinya di onderneming
Soengai Krio 1903 
 Jumlah kuli kontrak pada tahun 1909 sebanyak 800 orang dengan hasil 2807 pikol, sedangkan data tahun 1919, hasil yang diperoleh sebanyak 2688 pikol dengan  646 orang kuli kontrak dan 16 orang kuli tetap.

Pada tahun 1925, tanaman tembakau mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh Penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum), Para planter onderneming ini membudidayakan tanaman mimosa (putri malu). Karena pada akar putri malu terdapat Pseudomonas putida adalah salah satu strain Bakteri Pseudomonas sp yang biasa menghuni rizosfer akar. Bukti ini dikuatkan oleh penelitian Ir.Yenny Wuryandari MP ketika menyampaikan disertasinya untuk memperoleh gelar doktor ilmu pertanian di UGM Yogyakarta yang menyebutkan Pseudomonas putida yang disolasi dari perakaran putri malu mampu menekan serangan penyakit layu bakteri yang disebabkan bakteri Ralstonia Solanacearum pada tembakau di Sumatera Utara. 


Mimosa (Putri Malu) ditabur sekitar 4 bulanan
di onderneming Soengai Krio

1884 Tabaksonderneming Soengai Mentjirim (Sungai Mencirim)

Rumah Administrator Tabaksonderneming Sungai Mencirim 1900
Pada tahun 1884, Maskapai Arendsburg membuka perkebunan barunya di Afdeling Langkat. Perkebunan itu Onderneming Soengai Mentjirim (Sungai Mencirim). Sungai Mencirim adalah sungai yang menyatukan antara afdeeling Serdang dan Binjai, afdeeling Langkat.


Para Planter Sungai Mencirim termasuk administrator
Tuan Lammerts van Buuren  1903
Menurut catatan Kolonial 1909, onderneming ini mendapat konsesi tanah seluas 5436 bidang. 392m2 dari 6700m2 lahan yang sudah digarap. 


Kuli Cina sedang memetik daun tembakau di Sungai Mencirim
Pada tahun 1909, jumlah kuli kontrak diperkebunan ini berjumlah 781 orang dan kuli tetap 41 orang. Hasil yang diperoleh pada tahun 1909 sebanyak 4058 pikol tembakau. Sedangkan data kolonial ditahun 1919, hasil yang diperoleh sebanyak 4029 pikol dengan  829 orang kuli kontrak dan 98 orang kuli tetap.


Kuli sedang menyortir daun tembakau 1927


Minggu, 21 April 2013

1883 Onderneming Tandem Hilir

Rumah Administrator Onderneming Tandem Hilir
Setelah sukses membuka Tabaksonderneming Tandem ditahun 1880, maka Deli-Batavia Maatschappij melebarkan cultur tembakaunya ke Hilir, dengan membuka perkebunan baru yaitu: Tabaksonderneming Tandem Hilir.

Menurut catatan kolonial verslag 1909, onderneming ini mendapat tanah konsesi seluas 2350 bidang. Pada tahun ini sudah 333m2 lahan yang diproduksi. Jumlah kuli kontrak sebanyak 808 orang dan 156 orang kuli tetap.

Hasil dari kebun ini ditahun 1909 sebanyak 4570 pikols. Pada catatan kolonial 1919, lahan konsesi berkurang menjadi 2000 bidang, dengan hasil 5200 pikol.


Lahan Tembakau di Tandem Hilir Langkat

Lori yang ditarik oleh sapi di perkebunan Tandem Hilir

Para Planters Onderneming Tandem Hilir sedang berpose 1905

1882 Onderneming Boeloeh Tjina (Buluh Cina)

Para Planter berpose di depan Rumah administrator
Tabaksonderneming Boeloeh Tjina  1885

Ditahun 1882, selain membuka tabaksonderneming Loeboek Dalam di afdeling Beneden Langkat, Deli Maatschappij juga membuka Onderneming Boeloeh Tjina (Buluh Cina) di afdeling Langkat juga. Menurut catatan Kolonial tahun 1909, Onderneming ini mendapat tanah konsesi seluas 11325 bidang. Pada tahun itu sudah 415m2 lahan yang telah digarap. 

Jumlah kuli yang dikontrak diperkebunan ini 1258 orang dengan 160 orang kuli tetap. Pada tahun ini hasil yang diperoleh sebanyak 4350 pikol. Menurut catatan tahun 1911, hasil yang diperoleh menurun hingga 4300 pikol, sementara kuli kontrak berkurang hingga 1094 orang dan yang tetap sebanyak 196 orang.

Administrator Sijthof dan J.H.Blumer
di perkebunan Boeloeh Tjina 1912

Rumah Suku Batak di perkampungan Boeloeh Tjina

Ruang pengeringan di Tabaks Boeloeh Tjina 1905

1882 Onderneming Loeboek Dalam

Para Planter berpose di depan Rumah Administrator
Onderneming Loeboek Dalam Beneden Langkat 1888

Tabaksonderneming Loeboek Dalam adalah perkebunan milik Deli Maatschappij pada afdeeling Beneden Langkat. Dibuka tahun 1882 dengan konsesi tanah 5000 bidang. Menurut catatan kolonial tahun 1909, sudah 408m2 lahan yang sudah digarap. Jumlah kuli kontrak sebanyak 1378 orang, sedangkan kuli tetapnya 46. Pada tahun itu tembakau yang dihasilkan sebanyak 3880 pikol.

Terlalu jauhnya onderneming ini dari aliran sungai, maka pada tahun 1885 dibawalah Baggermolen (kapal keruk kecil) untuk membuat sungai. sehingga hasil perkebunan dapat dikirim menuju sungai Langkat.


Baggermolen membuat draignase diperkebunan Loeboek Dalam 1886


Kapal keruk kecil menguras air 1886



Rumah Sakit pusat Onderneming Loeboek Dalam 1885

1879 Tabaksonderneming Deli Toewa

Rumah Administrator onderneming Deli Toewa 1885

Pada tahun 1879, Deli Maatschappij mendapat konsesi tanah tanggal 24 April di Deli Toewa dalam
Peta Onderneming Deli Toewa
Landskep Soeka Piriing afdeling Deli. Deli Toewa masa ini sudah menjadi kota. Dimana disana pernah berdiri Kerajaan Haru, Kerajaan yang menjadi cikal bakal Kesultanan Deli, Serdang dan Langkat. 

Perjanjian tanah konsesi juga memakai nama Mabar-Deli Toewa Contract. Dibelakang kota Deli Toewa ini masih mengalir air sungai Deli tua yang bermuara Medan (Sungai Deli) dan berakhir ke Labuhan dan Belawan. 
Perkebunan ini mendapat tanah konsesi seluas 3800 bidang.

Pada tahun 1896, dengan luas 418m2 lahan yang sudah digarap, onderneming ini sudah dapat menghasilkan 2831 pikol tembakau. Jumlah Kuli kontrak Cina sebanyak 637 orang, Jawa 135 orang, Kling 44 orang dan Bawean 33 orang. Sementara kuli lokal pada tahun itu, Batak berjumlah 80 orang dan Melayu 20 orang.

Pada tahun 1909, luas tanah yang sudah digarap mencapai 430m2 dari 6000m2. Jumlah kuli kontrak diperkebunan ini sebanyak 1177 dengan kuli tetap sebanyak 60 orang. Pada tahun 1909 ini hasil tembakaunya sudah mencapai 5200 pikol dan tahun 1911 menurun 4700 pikol.

Lahan perkebunan Tembakau di Onderneming Deli Toewa
Kalau dilihat dari peta, onderneming ini berbatas dengan perkebunan Mariendal, Patoembah, Goenoeng Rinteh, Petani dan Two Rivers.

Persawahan di Perkebunan Deli Toewa 1905



TahunOndernemerAdministrator
1878Deli MaatschappijH.Bovenkerk jr.
1886Deli MaatschappijA.Peters(1886)
1888Deli MaatschappijP.van de Water(1888)
1896Deli MaatschappijR.G.F.Schadt(1896)

Translate