Senin, 22 April 2013

1884 Onderneming Soengai Krio

Rumah Administrator Soengai Krio 1903

1884 Arendsburg membuka kembali perkebunan di Soengai Krio. Perkebunan ini berada di landskep Sungai Krio, Afdeeling Deli. Menurut BWSS II panjang sungai Krio adalah 16,86 Km bermuara ke sungai Belawan sebagai induk sungai.

Menurut catatan kolonial tahun 1909, Onderneming Krio mendapat konsesi tanah sebanyak 1136 bidang. 344m2 dari 6698m2 lahan yang sudah digarap. 

Para Planter dan Familinya di onderneming
Soengai Krio 1903 
 Jumlah kuli kontrak pada tahun 1909 sebanyak 800 orang dengan hasil 2807 pikol, sedangkan data tahun 1919, hasil yang diperoleh sebanyak 2688 pikol dengan  646 orang kuli kontrak dan 16 orang kuli tetap.

Pada tahun 1925, tanaman tembakau mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh Penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum), Para planter onderneming ini membudidayakan tanaman mimosa (putri malu). Karena pada akar putri malu terdapat Pseudomonas putida adalah salah satu strain Bakteri Pseudomonas sp yang biasa menghuni rizosfer akar. Bukti ini dikuatkan oleh penelitian Ir.Yenny Wuryandari MP ketika menyampaikan disertasinya untuk memperoleh gelar doktor ilmu pertanian di UGM Yogyakarta yang menyebutkan Pseudomonas putida yang disolasi dari perakaran putri malu mampu menekan serangan penyakit layu bakteri yang disebabkan bakteri Ralstonia Solanacearum pada tembakau di Sumatera Utara. 


Mimosa (Putri Malu) ditabur sekitar 4 bulanan
di onderneming Soengai Krio

0 komentar:

Posting Komentar

Translate