Kuli Cina dari Shantou sampai di Belawan dengan menggunakan Kapal Jacob untuk bekerja di maskapai-maskapai perkebunan di Deli, Sumatra Oostkust 1900 |
Usaha perkebunan yang terus berkembang (Tahun 1874 sudah ada 22 buah Perkebunan) membuat kebutuhan akan tenaga kerja atau buruh semakin meningkat. Namun, pihak Belanda merasa tidak cocok dengan buruh pribumi, sehingga mereka mencoba mendatangkan buruh dari China.
Tercatat pada tahun 1879, Belanda telah berhasil mendatangkan 4.000 kuli cina. Dan semakin meningkat (tahun 1888) menjadi 18.352 kuli cina. Kedatangan buruh cina pada akhir abad ke 19 diawali oleh krisis tenaga kerja murah. Tuan-tuan kebun saat itu mendatangkan buruh Cina, Jawa, India, Boyan (Suku Bawean), dan Banjar. Pada tahun 1890, tenaga kerja asal China berjumlah 40.662 orang lebih banyak jika dibandingkan dengan kuli asal jawa,india, boyan dan banjar (www.kompas.com).
Kuli Cina dan Pengawasnya 1870 |
Kedatangan buruh dari China merupakan saingan baru bagi buruh yang berasal dari Jawa dan India. Tenaga kerja yang datang pun melonjak drastis dari tahun ke tahun. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah tenaga kerja/kuli kontrak perkebunan yang berasal dari China, Jawa dan India di Sumatera Timur.
Keadaan cina di Medan pada saat itu berbeda status sosialnya dan sangat marginal. Mereka hanya bekerja sebagai kuli perkebunan tembakau, tebu, dan karet. Hanya sebagian kecil dari mereka yang menjadi pedagang dan membuka kebun sayur. Pada akhirnya muncullah istilah “cina kebun sayur”. Cina kebun sayur sendiri ditujukan untuk menyebut mereka yang masih sangat rendah penghasilannya dan tidak kuatnya modal mereka bila berhadapan dengan pedagang pribumi ketika itu.
Namun, kini sejarah telah berubah para cina kebun sayur tersebut telah menjadi pengusaha toko, pemilik sejumlah industri, surat kabar, pabrik, eksportir, pemilik perkebunan, pasar swalayan, bank, sekolah bahkan sampai pemilik restoran. Ini menunjukan sekitar 80% kegiatan bisnis di Indonesia telah dikuasai oleh cina (Lubis, 1995:36).
Cina kebun sayur adalah orang-orang cina yang menjadi pedagang sayur atau berkebun sayuran. Istilah ini untuk menyebutkan mereka yang masih memiliki penghasilan yang sangat rendah. Pada awalnya, cina kebun sayur menjadi kuli kontrak perkebunan dan mendapatkan lahan/tanah untuk berkebun. Menurut Luckman Sinar, Kuli cina pertama kali datang ke Deli dengan nama MUNAWIAN CHETTY.
0 komentar:
Posting Komentar