Jumat, 22 Maret 2013

1879 Asisten Rasiden Deli pindah ke Medan

1879 Asisten Residen Deli pindah ke Medan
Perkembangan pesat dari industri perkebunan terutama di Medan pada periode-periode berikutnya menyebabkan Medan pun ikut berkembang dari hanya suatu kampung kecil menjadi pusat perekonomian penting di wilayah Deli khususnya. Dengan demikian, peranan Labuhan Deli yang semula merupakan kota penting di Deli berangsur-angsur mengalami kemunduran.

Pemindahan Kantor Nienhuys (1869) ke Medan dengan pertimbangan letak Medan yang agak tinggi sehingga dapat terhindar dari banjir dan benda-benda di tengah-tengah pusat perkebunan dan disusul pula pemindahan kedudukan Asisten Residen Belanda (1879) dan Pamong Belanda dari Simpang kantor (Labuhan) ke Medan dan menempati rumah-rumah yang dipinjamkan Deli Maatschappij.

Menurut Cremer : Nienhuys pindah ke Medan (1869). Medan dahulunya merupakan sebuah benteng besar mungkin sekali untuk mempertahankan diri dari serangan –serangan Aceh. Sisa dari zaman itu ialah dinding dua lapis berbentuk bundaran mengelilingi tanah menjorok antara Sungai Deli dan Sungai babura (Lihat Kampong Benteng). Lantas merupakan sisa-sisa juga adalah sejumlah kuburan-kuburan, diantaranya ada yang dianggap keramat. Juga pernah ditemukan sejumlah mata uang Aceh kuno.


Rumah Asisten Residen Medan 1920


Menurut Asisten Residen Belanda yang pertama di Tanah Deli, E.A. Hallewijn, Nienhuys mula-mula mendirikan rumah di dekat pertemuan sungai Deli dengan sungai Babura atau yang dikenal dengan kampung Medan Puteri. Saat itu, situasi Medan masih berupa kampung-kampung kecil dan sisa benteng pertahanan dari serangan Kerajaan Aceh. Masa itu penduduk Medan Puteri masih 50 tetangga. Jadi dapatlah kita lihat betapa penting dan strategisnya letak kampung Medan selaku pelabuhan tongkang - tongkang dari laut yang membongkar muatan disini untuk dengan perahu-perahu kecil mudik ke Deli Tua atau mudik melalui Sungai Babura.

Sejak pendirian kantor itu, Kampung Medan Puteri segera berkembang dan mengambil alih pusat keramaian. Akhirnya Resident Sumatra van Oostkust mengeluarkan Staatsblad No.205/1879 yang menyatakan ibukota Assisten Residen dipindahkan dari Labuhan Deli ke Medan.

Kemudian Staatsblad no.209/1879, Afdeeling Deli dirombak menjadi:
  1. Afdeeling Deli (assisten residennya di Medan)
    • Onderafdeeling Medan (kontrolirnya di Medan)
    • Onderafdeeling Labuhan (kontrolirnya di Labuhan)
  2. Afdeeling Langkat Hulu (kontrolirnya di Binjai)
  3. Afdeeling Langkat Hilir (kontrolirnya di Tanjung Pura)
  4. Afdeeling Tamiang (kontrolirnya di Seruwei)
  5. Afdeeling Serdang (kontrolirnya di Lubuk Pakam)
  6. Afdeeling Padang-Bedagai (kontrolirnya di Tebing Tinggi)

0 komentar:

Posting Komentar

Translate