Rumah Tandil di Onderneming Patoembah 1885 - 1895 |
Setelah konsesi Onderneming Tandjong Merawa tahun 1873 diberikan kepada Carl Fürchtegott Grob dan Hermann Näher. Pada tanggal 16 Agustus 1876, Grob dan Naher mendapatkan lagi konsesi untuk Onderneming Patoembah (Patumbak) di wilayah landschap Senembah.
Dalam beberapa catatan kolonial juga disebutkan bahwa onderneming ini awalnya bernama Onderneming Marolan, pada tahun 1885 baru berganti nama menjadi Onderneming Patoembah (Patumbak).
Sedikit cerita tentang asal usul nama Patumbak ini dahulu kala, telah terjadi konflik antara masyarakat Melayu yang konon membuka hutan dengan masyarakat Jawa. Kepemilikan tanah waktu itu dilakukan dengan cara sederhana yaitu dengan melemparkan biji pinang sejauh mungkin. dimana pinang jatuh maka sampai disanalah batas tanah kepemilikan seseorang pada waktu itu. Konflik semakin meruncing, ketika seseorang bernama Si Gara-gara bukan melemparkan biji pinang, tapi sebuah tombak. Si Gara-gara melemparkan tombaknya sangat jauh sekali sehingga banyak masyarakat yang tidak senang akan hal itu. Konflik berlangsung cukup lama hingga suatu saat didapatkanlah sebuah kesepakatan damai. Dari hasil kesepakatan itu, maka tempat Si Gara-gara melempar tombak itu disebut dengan kampung Si Gara-gara, tempat dimana menjadi lintasan dari tombak disebut Kampung Lantasan, tempat dimana jatuhnya tombak tersebut disebut Kampung Patumbak. Serta tempat dimana dicapainya suatu mufakat disebut Timbang Deli.
Onderneming ini dipimpin oleh administratornya E.Ruegg. Pada tahun 1881, hasil tembakau yang diperoleh sebesar 235.746 (in Amst.ponden). Jumlah kuli tetap sebanyak 375 orang.
Pada tahun 1885, Administratornya dipimpin oleh Ruegg dan A.Tobler. Luas tanah konsesi yang diberikan seluas 1700 in bouws. hasil tembakau yang diperoleh sebanyak 437 800 (In Ams.ponden) dengan kuli tetap sebanyak 406 orang dan 31 orang tidak tetap.
Pada tahun 1886, E.Ruegg pensiun dan administrator langsung dipegang A.Tobler. Hasil yang diperoleh menurun mencapai 300.000 (in Amst.ponden) dengan jumlah kuli tetap juga menurun menjadi 395 orang dan 60 orang yang tidak tetap.
Villa Patumbah 1889 |
Dari hasil perkebunan di Sumatera membuat Grob menjadi orang yang kaya raya. Pada tahun 1883 hingga 1885, Grob mendapat tanah di Zollikerstrasse 128 di Zurich dengan luas 13.000m2. Dia mempercayakan kepada Chiodera dan Tschudy untuk membangun sebuah villa yang megah ala Renaissance dengan taman yang lengkap, Dan air mancurnya pada waktu itu dipercayakannya kepada Evariste Mertens. Villa ini diberinama Patumbah. Bahkan pada tahun 2006 dibentuklah Yayasan Patumbah yang gunanya untuk melestarikan dan menjaga keindahan taman dari villa ini. Untuk info villa ini sekarang lihat disini.
Pada tahun 1891, Onderneming ini masuk dalam grup Senembah Maatschappij dengan luas tanah konsesi sebesar 3436 in bouws dengan 225 bidang yang sudah ditanami. Tercatat sebagai kontrak Serdang no. 21 yang berakhir pada tanggal 11 Januari 1950. Pada masa ini diangkatlah J.H.E. De Voogt sebagai Administrator. Jumlah kuli kontrak terdiri dari China 410 orang, Java 95 orang, Keling 45 orang dan Bawean 20 orang. Sementara Kuli tetap dari suku Batak terdiri dari 46 Orang. Di tahun ini pada tanaman tembakau pertama tidak menghasilkan daun yang baik, tapi cukup berpuas hati. Tanaman Padi mendapat hasil yang lumayan. Pada tahun ini de Voogt dapat menghasilkan 480 000 in Amst. ponden.
Pada tahun 1892, Luas bidang tanaman meningkat mencapai 299 bidang. Jumlah kuli kontrak China sebanyak 402, Java 98 orang dan Keling 471 orang serta Bawean 2 orang. Kuli Batak 128 orang. Hasil pada tahun ini sebanyak 462 100 in. Ams ponden.
Pada tahun 1896, de Voogt digantikan dengan H.Klein sebagai administrator. Luas tanah yang sudah digarap sebesar 305 dari 6700 bidang dengan hasil sebesat 3500 pikol. Jumlah kuli China 425 orang, Jawa 65, Klings 35 dan Bawean 18 orang. Sedang kuli lokal Bandjar 19 orang, Batak 50 dan Melayu 25 orang.
Rumah Administrator Patumbak 1903 |
Pada tahun 1906, jumlah tanah yang sudah digarap seluas 311 dari 7200 bidang. Hasil yang diperoleh pada saat itu sebesar 3100 pikol dengan jumlah kuli kontrak sebanyak 672 dan kuli tetap lokal sebanyak 50 orang.
Ruangan fermentasi di Perkebunan Patumbak 1903 |
Emplesmen Patumbak 1903 |
Pada tahun 1919, Onderneming Patoembak bergabung dengan Namusuru. Onderneming ini menjadi Patoembak Namoesoeroe. Luas hamparan tanah di akhir tahun seluas 10.653 bidang. Dengan hasil sebesar 6149 pikols serta 1006 jumlah kuli.
akhirnya saya bisa tau asalmula nama patumbak
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIzin kak, bg, untuk penulisan sejarah Patumbak ini sumber yang di dapat darimana ya kak, saya ingin meneliti Patumbak untuk pengajuan skripsi saya. Jika kakak abang tidak keberatan apakah saya boleh minta sumber sumber terkait Patumbak kak, bg?
BalasHapusTerima kasih kak, bg🙏