Senin, 23 Februari 2015

1897 P.J.Kooreman Residen Sumatra van Oostkust

P.J. Kooreman
Resident Sumatra van Oostkust 
Cukup mengagumkan hasil kerja selama kepemimpinan W.J.M. Michielsen sebagai Residen Sumatra Oostkust bagi Pemerintah Hinda Belanda. Di masanya, selesai ekspedisi Tamiang yang sangat melelahkan bagi kolonial pada saat itu. Banyak sekali korban yang berjatuhan antara masyarakat Tamiang hingga kolonial sendiri. Sehingga untuk mengenang pertempuran itu, Kolonial membangun Monumen Tamiang di Lapangan Esplanade.

Yang lebih mengagumkan lagi, dia berhasil mengajak pindah Sultan Makmun Al Rasyid ke Kampung Medan dan menjadikan Medan sebagai cikal bakal ibukota keresidenan Sumatra Oostkust.
Dimasanya pula, mulai banyak pembenahan dan pembangunan kampung Medan. Rancangan Kota Medan yang sangat mengagumkan. Mulai sarana umum mulai dibangun seperti, stasiun Kereta Api, Telepon hingga sekolah.

Tapi yang sangat menyakitkan bagi dunia perkebunan pada masa itu, mulai diberlakukannya Koelie Ordinantie & Poenale Sanctie. Dengan adanya undang-undang untuk kaum buruh dan kuli ini membuat terjadi berbagai penyiksaan terhadap kuli dari meneer-meneer pengusaha kebun di Sumatra Oostkust. Residen Michielsen tak mampu membendung Cremer dan teman-teman di Deli Panters Vereengging (DPV).

Tahun 1897, Kepemimpinan Michielsen digantikan oleh P.J. Kooreman sebagai Residen. Tak banyak dapat informasi tentang siapa Kooreman ini. Kooreman pernah mengikuti test A dari Leidsche HBS. Ia juga pernah menjabat sebagai kontrolir Gorontalo semasa Residen Menado Petrus Van Den Crab tahun 1871 - 1875.

0 komentar:

Posting Komentar

Translate